Skip to main content

+ Nickname Game +

Aku lupa kapan kebiasaan ini dimulai. Permainan memberi nick name. Nick name untuk apa? Untuk organ intim lelaki. Aku ingin menulis kata itu pakai bahasa, kok agak berat aku menulisnya. Terkadang bahasa inggris cukup menolong. Dick. Iya, nickname untuk dick.

Kegiatan yang cukup intim bersama lelakiku, aku lebih suka jika berjalan secara kasual dan santai.

Koneksi antara kami berdua harus terbangun terlebih dahulu tentunya, tidak bisa asal. Aku menjunjung tinggi aspek kenyamanan batin dan fisik.

Santai sembari menikmati prosesnya. Haha. Tentu saja aku suka melakukannya dengan sembari mengobrol di sela-sela kegiatan itu. Kalau tidak, membosankan.  

Analoginya, membuka celana siapapun sama seperti aku membuka kado. Deg-degan. Terasa menyenangkan.

Kumulai dengan sapaan hangat biasanya, ketika pertama kali kami berkenalan, saat pertama aku melihat organ intimnya. 

'Hi Buddy!!!' ujarku antusias selalu.

'How are you, great, yea???' tak lupa aku menanyakan kabarnya. Iyalah, aku perlu tahu apabila makhluk itu mesti dalam keadaan baik dong tentunya sebelum kami mengarah ke kegiatan yang lebih dekat lagi.

Sebagian besar lelakiku, merasa aku menghargai mereka dengan caraku menghargai organnya. Aku memperlakukan 'Buddy' mereka seperti aku memperlakukan manusia. 

Biasanya apabila hubungan itu berlanjut, kata Buddy, akan berganti dengan nick name yang lain. Tergantung mood dan peristiwa.

I got strong nick name game. Biasanya apabila mereka sudah punya nama dan cukup oke bagiku akan aku gunakan, kalau tidak akan aku pilih nick name yang lain. Bagi yang tidak memiliki nama pun tak perlu sedih. Aku dengan senang hati akan memberikan nama, mereka juga sepertinya tidak keberatan kelihatannya.

Lelaki-lelaki ku itu nampaknya senang-senang saja dengan nick name game ini.

Yang mereka tidak tahu adalah, aku punya kebiasaan apabila bertemu anjing liar di jalan. Aku tahu anjing bisa merasakan ketakutan manusia, salah satu cara untuk tidak di bahayakan anjing-anjing tersebut adalah bersikap ramah pada mereka.


'Hi Buddy! How are you? Here, here, Buddy.' ya itulah kata-kata yang juga aku gunakan untuk menyapa anjing-anjing liar yang aku temui di jalanan.

Comments

Popular posts from this blog

+ Dua Sisi Gemini +

Aku bukan ahli dalam perzodiakan. Hanya suka iseng-iseng bertanya apa bintangmu pada kawanku ataupun lelakiku. Beberapa diantaranya memiliki bintang dengan simbol the twins. Kawan terdekatku, ada yang berbintang Gemini dan salah satu lelaki yang masih membuat kepalaku pening hingga saat ini, si Orang Asing di ceritaku sebelumnya, iya dia Gemini! Mereka semua charming dengan caranya sendiri bagiku. Mostly, very witty and thoughtful. Pribadi yang menyenangkan untuk menghabiskan waktu bersama. Seperti magnet, menarik perhatian orang sekitarnya untuk mendekat. Ya walaupun bagiku yang lumayan ambivert, energi mereka yang meluap-luap terkadang sedikit melelahkan, jangan tersinggung ya kalian para gemini. Dia adalah satu dari dari sedikit kawan wanitaku. Kawanku ini bersumpah tidak akan mengencani pria lokal. Pasarnya adalah lelaki asing, terlihat dari tracking booknya yang pernah dia tunjukkan padaku aku melihat banyak bendera negara lain kecuali Indonesia. Dasar, kurang menghar...

+ Villa atau Rumah +

Bulan puasa biasanya dijadikan momen untuk menjalin tali silaturahmi. Terkadang aku agak malas untuk menghadiri rentetan undangan buka puasa bersama. Oke. Tidak rentetan juga sih, sok terkenal sekali aku. Ya beberapa adalah, minimal kawan sd, kawan sma, angkatan di kuliah, dll. Duh. Sudah bertahun-tahun tidak bertemu. Mau di ceritakan bagian yang mana. Terlalu panjang, absurd, dan bewarna-warni. Sampai di suatu momen. Munculah satu lelaki yang sempat hilang selama beberapa saat. Tapi memang itulah dia, hilang timbul hilang timbul bagaikan kotoran mengapung di kali. Dia muncul lagi, menanyakan kabar. Kemudian seolah tidak pernah terjadi apa-apa, menanyakan kenapa aku sombong sekali tidak pernah mengontaknya lagi. Basa basi. Seperti sudah diduga. Dia bertanya, kapan aku tidak sibuk. Mengajak untuk buka puasa bersama. Catch up hidup ujarnya. Catch up hidup? Rasanya ingin aku maki saja. Hey. Sok dekat sekali dirimu. Sekonyong-konyong muncul mendadak mengajak buka p...

+ Smoking Break +

J adi ingat jaman remaja dulu aku suka sekali menonton film drama tentang bagaimana wanita akhirnya bisa menemukan the man of her life. Hollywood happy ending story. Cheesy memang. Namun, tak ku sangkal, indah sekali apabila bisa punya kisah seperti itu.   Kebanyakan diceritakan, cinta itu butuh pengorbanan.  Aku menjalani banyak kisah-kisah cinta fana. Segala (yang aku kira) pengorbanan itu nampaknya sudah aku lakukan. Namun, ini sudah jauh bertahun-tahun setelah aku melewati masa remajaku. Aku masih begini-begini saja, sudah banyak juga aku melalui momen-momen menduga bahwa aku telah aku menemukan the man of my life. Salah ternyata. Belum kapok. Aku duga-duga lagi. Masih bukan juga. Sial.  Hari ini hari Jumat, hari yang auranya lebih ringan dibanding hari-hari biasanya. Bonusnya hari ini, di musim hujan ini, matahari bersinar santai. Tidak terlalu terik dan masih ada semilir angin. Saat yang tepat untuk turun ke bawah. Bersantai di taman gedung ...