Skip to main content

+ Kucing Kampung +

'Wine & Joint?' atau 'Netflix and Chill' biasanya kan begitu. Nah ini, setelah mengirimkan foto kucing selfie yang ketika kutunjukan pada kawanku, dicurigai sebagai foto hasil pencarian di google. Lelaki ini bertanya 'Wanna meet my cat?'.

Tujuannya apa? Ya sama saja intinya sebuah ajakan mampir ke tempatnya.

Katanya itu kucing yang tinggal bersamanya. Ini curang, kalau anjing ya okelah, namun aku punya kenangan khusus pada kucing, apalagi jenis kucing berbulu pendek yang dikomentari kawanku hanyalah kucing kampung biasa, tidak spesial.

Memangnya kenapa kalau kucing kampung. Bulu dan raut muka Mo, nama kucingnya. Seperti Meong, kucing kampung yang kupelihara dulu. 

Sedikit cerita tentang Meong, kelakuannya garong sekali ketika pertama kali dia ke rumahku. Dia berhasil menggondol daging sapi sebesar tubuhnya dari panci rebusan daging dengan air yang masih mendidih. Mungkin karena lapar, entah. Dia masih kecil, kurus sekali, Ibuku yang menemukannya sedang mencoba memakan daging curiannya itu, sampai takjub tak jadi marah. Mulai saat itulah, dia resmi jadi kucing adopsi kami. 

Kami sedikit curang sih, dibalik kebaikan memberi makan kucing-kucing kampung, sehingga akhirnya mereka mulai bergantung. Paling gampang memang, memenuhi kebutuhan dasar mereka, yaitu makan, untuk membuat mereka kembali lagi. Dasar kucing, ketika keluargaku mulai berhenti memberi makan karena ibuku sibuk dengan pekerjaannya, mereka dengan sendirinya menghilang. Kecuali Meong, dia kucing dengan kelakuan anjing. Setia menjadi penunggu rumahku. Sayang aku padanya.

Oke kembali ke lelaki ini. Setelah kutimbang-timbang, baiklah aku akan mengunjunginya. Apa yang terjadi biarlah terjadi.

Bermain sebentar dengan Mo sang kucing dan kemudian aku bermain dengan pemiliknya.

Tipe 'boy next door' awalnya namun kurang ajar akhirnya. Baik. Coba aku lihat apa yang dia bisa. Berapa wanita yang sudah mengalami hal ini, sudah berapa wanita yang digampangkan olehnya?

Jiwa pembela kebenaran (bagiku) pun muncul. Aku harus melakukan sesuatu. Lelaki seperti ini tidak pantas untuk di simpan.

He's overrated anyway jadi buat apa aku menginap di situ. Aku mencari alasan untuk segera pergi, sebelum aku pergi, berani juga lelaki ini meminta review performanya. 

Ku jawab 'Umm, ya that's okay but nothing special, I gotta go, see you when I see you!' Iya, belakangan ini aku tidak membagikan nomorku ke lelaki-lelaki, lebih aman dan bersih.

Dia menjelaskan dirinya sedang tidak enak badan dan meminta maaf, berharap bertemu denganku lagi. Dia memintaku mengabarinya ketika aku sudah sampai rumah. 

Tentu saja tidak akan aku lakukan karena sehabis ini aku akan memblock semua kontaknya, aku akan menghilang di telan bumi. Pakai dan buang, seperti tampon.

Selamat tinggal Mo, sampai tidak bertemu lagi! Hehe.

Comments

Popular posts from this blog

+ Dua Sisi Gemini +

Aku bukan ahli dalam perzodiakan. Hanya suka iseng-iseng bertanya apa bintangmu pada kawanku ataupun lelakiku. Beberapa diantaranya memiliki bintang dengan simbol the twins. Kawan terdekatku, ada yang berbintang Gemini dan salah satu lelaki yang masih membuat kepalaku pening hingga saat ini, si Orang Asing di ceritaku sebelumnya, iya dia Gemini! Mereka semua charming dengan caranya sendiri bagiku. Mostly, very witty and thoughtful. Pribadi yang menyenangkan untuk menghabiskan waktu bersama. Seperti magnet, menarik perhatian orang sekitarnya untuk mendekat. Ya walaupun bagiku yang lumayan ambivert, energi mereka yang meluap-luap terkadang sedikit melelahkan, jangan tersinggung ya kalian para gemini. Dia adalah satu dari dari sedikit kawan wanitaku. Kawanku ini bersumpah tidak akan mengencani pria lokal. Pasarnya adalah lelaki asing, terlihat dari tracking booknya yang pernah dia tunjukkan padaku aku melihat banyak bendera negara lain kecuali Indonesia. Dasar, kurang menghar...

+ Villa atau Rumah +

Bulan puasa biasanya dijadikan momen untuk menjalin tali silaturahmi. Terkadang aku agak malas untuk menghadiri rentetan undangan buka puasa bersama. Oke. Tidak rentetan juga sih, sok terkenal sekali aku. Ya beberapa adalah, minimal kawan sd, kawan sma, angkatan di kuliah, dll. Duh. Sudah bertahun-tahun tidak bertemu. Mau di ceritakan bagian yang mana. Terlalu panjang, absurd, dan bewarna-warni. Sampai di suatu momen. Munculah satu lelaki yang sempat hilang selama beberapa saat. Tapi memang itulah dia, hilang timbul hilang timbul bagaikan kotoran mengapung di kali. Dia muncul lagi, menanyakan kabar. Kemudian seolah tidak pernah terjadi apa-apa, menanyakan kenapa aku sombong sekali tidak pernah mengontaknya lagi. Basa basi. Seperti sudah diduga. Dia bertanya, kapan aku tidak sibuk. Mengajak untuk buka puasa bersama. Catch up hidup ujarnya. Catch up hidup? Rasanya ingin aku maki saja. Hey. Sok dekat sekali dirimu. Sekonyong-konyong muncul mendadak mengajak buka p...

+ Smoking Break +

J adi ingat jaman remaja dulu aku suka sekali menonton film drama tentang bagaimana wanita akhirnya bisa menemukan the man of her life. Hollywood happy ending story. Cheesy memang. Namun, tak ku sangkal, indah sekali apabila bisa punya kisah seperti itu.   Kebanyakan diceritakan, cinta itu butuh pengorbanan.  Aku menjalani banyak kisah-kisah cinta fana. Segala (yang aku kira) pengorbanan itu nampaknya sudah aku lakukan. Namun, ini sudah jauh bertahun-tahun setelah aku melewati masa remajaku. Aku masih begini-begini saja, sudah banyak juga aku melalui momen-momen menduga bahwa aku telah aku menemukan the man of my life. Salah ternyata. Belum kapok. Aku duga-duga lagi. Masih bukan juga. Sial.  Hari ini hari Jumat, hari yang auranya lebih ringan dibanding hari-hari biasanya. Bonusnya hari ini, di musim hujan ini, matahari bersinar santai. Tidak terlalu terik dan masih ada semilir angin. Saat yang tepat untuk turun ke bawah. Bersantai di taman gedung ...